Kurikulum

Kurikulum ISIF dan Program SUPI didesain untuk menghasilkan sarjana yang kritis dan kompeten dalam studi Islam sesuai dengan pilihan program studi. Prinsip pembelajaran yang dikembangkan adalah dialogis, partisipatif, belajar dari pengalaman, keterkaitan teori, praktik, dan transformasi sosial. Berpegang teguh pada nilai kejujuran-akuntabilitas ilmiah, konsistensi, kemandirian, keragaman-kebersamaan, kesetaraan, inklusivitas, dan transparansi.

Kurikulum ISIF didesain dalam skema berikut

Kurikulum Program Khusus SUPI

Metode Pembelajaran

Metode Bandongan
Metode Sorogan
Metode Musyawarah
Riset Bibliografis
Riset Ensiklopedis
Bahtsul Masa’il
Riset Lapangan
Metode Studi Naskah
Metode Studi Tokoh
IMG_9060
IMG_90452
IMG_9052
IMG_9056

Metode Bandongan​

Metode belajar bandongan adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan di pesantren, terutama yang mengajarkan kitab-kitab kuning. Metode ini melibatkan seorang guru atau kiai yang membacakan, menerjemahkan, dan menjelaskan isi kitab kepada sekelompok santri yang duduk mengelilinginya. Santri hanya mendengarkan, menyimak, dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru atau kiai. Metode ini disebut bandongan karena santri pergi berbondong-bondong untuk mengikuti kelas ini.

Metode belajar bandongan memiliki beberapa tujuan dan manfaat. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan santri kepada kitab-kitab kuning yang merupakan sumber utama ilmu agama Islam, terutama dalam bidang fikih, tasawuf, tafsir, hadis, dan lain-lain. Manfaatnya adalah untuk membekali santri dengan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari kitab-kitab kuning. Dengan demikian, santri dapat menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan beramal sesuai dengan syariat Islam.

Metode belajar bandongan juga memiliki beberapa karakteristik dan prinsip. Karakteristiknya adalah metode ini bersifat tradisional, kolektif, otoritatif, dan tekstual. Prinsipnya adalah metode ini mengutamakan hafalan, pemahaman, dan penjelasan dari guru atau kiai. Metode ini juga mengharuskan santri untuk mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh guru atau kiai, seperti waktu, tempat, jumlah, dan urutan kitab yang dipelajari.

Metode Sorogan​

Metode belajar sorogan adalah metode pembelajaran yang digunakan di pesantren, khususnya yang mengajarkan kitab-kitab kuning. Metode ini mengharuskan santri untuk menghadap secara bergiliran kepada guru atau kiai, membaca, menerjemahkan, dan menjelaskan isi kitab yang dipelajari. Metode ini berasal dari bahasa Jawa yang berarti menyodorkan kitab kepada guru atau kiai.

Metode belajar sorogan memiliki beberapa tujuan dan manfaat. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan santri kepada kitab-kitab kuning yang merupakan sumber utama ilmu agama Islam, terutama dalam bidang fikih, tasawuf, tafsir, hadis, dan lain-lain. Manfaatnya adalah untuk membekali santri dengan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari kitab-kitab kuning. Dengan demikian, santri dapat menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan beramal sesuai dengan syariat Islam.

Metode belajar sorogan juga memiliki beberapa karakteristik dan prinsip. Karakteristiknya adalah metode ini bersifat individual, aktif, langsung, dan otoritatif. Prinsipnya adalah metode ini mengutamakan hafalan, pemahaman, dan penjelasan dari guru atau kiai. Metode ini juga mengharuskan santri untuk mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh guru atau kiai, seperti waktu, tempat, jumlah, dan urutan kitab yang dipelajari.

Metode Musyawarah​

Metode belajar musyawarah adalah metode pembelajaran yang mengutamakan proses diskusi, dialog, dan konsensus antara guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa. Metode ini dapat diterapkan di pesantren atau kampus, terutama dalam mata pelajaran yang bersifat normatif, kontekstual, atau problematik. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan bekerja sama secara efektif dan demokratis.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

  • Pendapat disampaikan secara santun.
  • Menghormati adanya pendapat yang berbeda dari orang lain.
  • Mencari titik temu dari pendapat-pendapat yang telah diungkapkan secara adil dan bijaksana.
  • Menerima keputusan bersama secara besar hati.
  • Melaksanakan keputusan bersama.

Metode belajar musyawarah memiliki beberapa manfaat dan dampak positif. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan minat, motivasi, dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini juga dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan sikap siswa terhadap materi pelajaran. Dampak positifnya adalah untuk membentuk karakter siswa yang demokratis, toleran, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Metode Riset Bibliografis

Metode belajar riset bibliografis adalah metode pembelajaran yang menggunakan sumber-sumber pustaka sebagai data penelitian. Metode ini dapat diterapkan di pesantren atau kampus, terutama dalam mata pelajaran yang bersifat teoritis, normatif, atau historis. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis siswa dalam mempelajari suatu topik atau masalah.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan sumber-sumber pustaka yang bermutu, terkini, dan relevan dengan topik atau masalah penelitian.
  • Mengutip dan merujuk sumber-sumber pustaka dengan benar dan jujur sesuai dengan aturan sitasi yang berlaku.
  • Menghindari plagiarisme atau pencurian karya intelektual orang lain dalam menulis hasil riset bibliografis.
  • Menyajikan hasil riset bibliografis dengan logis, sistematis, dan objektif.

Metode belajar riset bibliografis memiliki beberapa manfaat dan dampak positif. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman siswa tentang suatu topik atau masalah. Metode ini juga dapat meningkatkan keterampilan literasi, komunikasi, dan berpikir kritis siswa dalam menelaah sumber-sumber pustaka. Dampak positifnya adalah untuk membentuk karakter siswa yang ilmiah, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

IMG_3836
IMG_1962
IMG_2013
IMG_1870
IMG_3735
IMG-20221204-WA0016
IMG_1996
IMG-20240313-WA0011

Metode Riset Ensiklopedis

Metode belajar riset ensiklopedis adalah metode pembelajaran yang menggunakan sumber-sumber ensiklopedi sebagai data penelitian. Metode ini dapat diterapkan di pesantren atau kampus, terutama dalam mata pelajaran yang bersifat umum, lintas disiplin, atau multidimensi. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir analitis siswa dalam mempelajari suatu topik atau masalah.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan sumber-sumber ensiklopedi yang bermutu, terkini, dan relevan dengan topik atau masalah penelitian.
  • Mengutip dan merujuk sumber-sumber ensiklopedi dengan benar dan jujur sesuai dengan aturan sitasi yang berlaku.
  • Menghindari plagiarisme atau pencurian karya intelektual orang lain dalam menulis hasil riset ensiklopedis.
  • Menyajikan hasil riset ensiklopedis dengan logis, sistematis, dan objektif.

Metode belajar riset ensiklopedis memiliki beberapa manfaat dan dampak positif. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman siswa tentang suatu topik atau masalah. Metode ini juga dapat meningkatkan keterampilan literasi, komunikasi, dan berpikir analitis siswa dalam menelaah sumber-sumber ensiklopedi. Dampak positifnya adalah untuk membentuk karakter siswa yang ilmiah, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Metode Bahtsul Masa’il ​

Metode belajar bahtsul masa’il adalah metode pembelajaran yang menggunakan proses musyawarah atau diskusi untuk menyelesaikan masalah-masalah keagamaan yang berkaitan dengan fikih atau hukum Islam. Metode ini banyak digunakan di pesantren, terutama yang mengajarkan kitab-kitab kuning yang merupakan sumber utama ilmu agama Islam. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan analisis, kritis, dan problem solving siswa dalam memahami dan mengaplikasikan ajaran-ajaran Islam.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

  • Menghormati pendapat dan perbedaan pandangan dari orang lain.
  • Menyampaikan argumen dan bukti secara jelas, logis, dan objektif.
  • Mencari titik temu dan keseimbangan dari berbagai pendapat dan bukti yang ada.
  • Menerima keputusan bersama dengan ikhlas dan besar hati.
  • Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab.

Metode belajar bahtsul masa’il memiliki beberapa manfaat dan dampak positif. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman siswa tentang fikih atau hukum Islam. Metode ini juga dapat meningkatkan keterampilan literasi, komunikasi, dan berpikir kritis siswa dalam menelaah dalil-dalil atau referensi keagamaan. Dampak positifnya adalah untuk membentuk karakter siswa yang demokratis, toleran, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Riset Lapangan

Metode belajar riset lapangan adalah metode pembelajaran yang menggunakan data dan informasi yang diperoleh langsung dari responden atau sumber primer di lokasi penelitian. Metode ini dapat diterapkan di pesantren atau kampus, terutama dalam mata pelajaran yang bersifat empiris, aplikatif, atau kontekstual. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan observasi, wawancara, dan dokumentasi siswa dalam mempelajari suatu topik atau masalah.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan data dan informasi yang valid, reliabel, dan representatif dari lokasi penelitian.
  • Menghormati hak-hak dan kepentingan orang yang diteliti, serta menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diperoleh.
  • Menghindari bias atau kesalahan dalam mengumpulkan, merekam, mencatat, mengkode, dan menganalisis data.
  • Menyajikan hasil penelitian dengan jujur, objektif, dan akurat.

Metode belajar riset lapangan memiliki beberapa manfaat dan dampak positif. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman siswa tentang suatu topik atau masalah. Metode ini juga dapat meningkatkan keterampilan praktikum, komunikasi, dan berpikir analitis siswa dalam mengumpulkan data di lapangan. Dampak positifnya adalah untuk membentuk karakter siswa yang ilmiah, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Studi Naskah

Metode belajar studi naskah adalah metode pembelajaran yang menggunakan naskah-naskah kuno sebagai sumber belajar. Metode ini dapat diterapkan di pesantren atau kampus, terutama dalam mata pelajaran yang berkaitan dengan sastra, linguistik, atau filologi. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis siswa dalam mempelajari naskah-naskah kuno yang merupakan warisan budaya Nusantara.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan naskah-naskah yang bermutu, terkini, dan relevan dengan topik atau masalah yang diteliti.
  • Menghormati hak cipta dan keaslian naskah serta menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung di dalamnya.
  • Menghindari plagiarisme atau pencurian karya intelektual orang lain dalam menulis hasil studi naskah.
  • Menyajikan hasil studi naskah dengan jujur, objektif, dan akurat.

Metode belajar studi naskah memiliki beberapa manfaat dan dampak positif. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman siswa tentang sastra, linguistik, atau filologi Nusantara. Metode ini juga dapat meningkatkan keterampilan literasi, komunikasi, dan berpikir kritis siswa dalam menelaah naskah-naskah kuno. Dampak positifnya adalah untuk membentuk karakter siswa yang ilmiah, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Studi Tokoh

Metode belajar studi tokoh adalah metode pembelajaran yang menggunakan seorang tokoh sebagai sumber belajar. Metode ini dapat diterapkan di pesantren atau kampus, terutama dalam mata pelajaran yang berkaitan dengan agama, sejarah, filsafat, atau budaya. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis siswa dalam mempelajari pandangan, karya, dan peran seorang tokoh dalam bidangnya.

Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan data yang valid, reliabel, dan representatif dari tokoh yang diteliti.
  • Menghormati hak cipta dan keaslian data serta menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung di dalamnya.
  • Menghindari plagiarisme atau pencurian karya intelektual orang lain dalam menulis hasil studi tokoh.
  • Menyajikan hasil studi tokoh dengan jujur, objektif, dan akurat.

Metode belajar studi tokoh memiliki beberapa manfaat dan dampak positif. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman siswa tentang agama, sejarah, filsafat, atau budaya. Metode ini juga dapat meningkatkan keterampilan literasi, komunikasi, dan berpikir kritis siswa dalam menelaah pandangan, karya, dan peran seorang tokoh. Dampak positifnya adalah untuk membentuk karakter siswa yang ilmiah, kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

IMG_6039
IMG_9079
IMG_9088
IMG_9462